16 March 2010

selamat menikmati segaris senyum sejuta luka




Maya lihatlah kedukaan yang terutus buatku ini
Ku kisahkan padamu semoga kau mengerti
Perjalanan di ambang bahagia itu ternyata sulit
Mimpi ngeri yang merasuk sukma dan batinku
Terkesima aku memandang kenyataan yang menyakitkan.

Akan mengertikah kau maya duka yang bercempara ini
Saat ijab hampir-hampir melestarikan impianku
Sang bumi tiba-tiba menghantar tenteranya
Lalu menggilis pelamin anganku yang bertahun kuimpikan puncaknya
Dia membawa bersama lumpur pekat, bah dan air tanah
Merebus singgahsana yang kutenun dengan kasih dan cinta.

Tidak cukupkah lagi aku teraniaya
Saat yang seharusnya aku berbahagia
Sang bumi meruntuhkan segunung tanah merah
Jalan ke rumah raja sehari pun terputus sudah
Aku menjadi sepotong jasad yang bernyawa tapi tak berdaya
Airmata tidak bisa mengubah apa-apa.

Lalu ketika aku sudah benar-benar pasrah dan redha
Rupanya jiwa masih terduga
Saat disandingkan dalam terpaksa
Aku tersedu dibahtera itu sendiri sku tanpa siapa-siapa
Pengantin yang bermuram untuk apa disandingkan.

Maya apa salahku ini maya hingga terhukum begini
Pelamin anganku musnah bisakah kau mengerti
Atau kau akan sekadar berkata aku sekadar pendengar Cuma.
Rintihan Orang Berduka

No comments:

Post a Comment