15 March 2010

NiKmAt SeBuAh SeNyUm

Aku merasa damai ketika menatap wajah ini. Wajahnya tenang, damai dan lembut. Sesungguhnya aku tidak pernah puas menatap potretnya. Meski kini wajah itu sudah kelihatan garis-garis usia, aku tetap setia bersamanya. Aku bangga dengan wajah ini. Dia sesungguhnya perempuan lembut yang penuh dengan semangat. Lihatlah, dia tetap senyum anggun dengan tiaranya meski saat potret ini dirakam batinnya menangis. Ya, kerana pada saat si cantik ini disandingkan, pelamin angannya musnah tiba-tiba. Air bah yang meluru hadir menghanyutkan singahsana si puteri. Tapi dia masih sempat merakam sebuah potret sekadar untuk kenangan. Aku tahu hatinya begitu terluka dengan petaka yang menimpa, tapi sesungguhnya dia benar-benar tabah. Ya Rabbi, biarkan dia sentiasa begini dalam cekal dan tabah melawan awan kabut.

No comments:

Post a Comment